DLH Sragen Ajak Pemerintah Desa Buat Aturan Pilah Sampah

Struktur Organisasi

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sragen mendorong pemerintah desa/kelurahan untuk membuat peraturan yang mengharuskan warga memilah sampah rumah tangga. Ini adalah langkah penting dalam upaya mendukung kebersihan lingkungan dan pengelolaan sampah yang lebih baik di wilayah ini.

Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa sampah-sampah tertentu masih memiliki nilai dan dapat dijual.

Menurut Kepala DLH Sragen, Tedi Rosanto, menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab DLH saja. Semua pihak harus turut serta untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Bagaimanapun, tanggung jawab bagi semua warga yang tinggal dan berinteraksi di Bumi Sukowati.

Sampah bukanlah hal yang rendah, masih ada nilai ekonomis yang terkait dengannya. Oleh karena itu, peran desa atau kelurahan sebagai lingkup terkecil sangat penting dalam menyadarkan masyarakat untuk memilah sampah, karena sebagian besar dari sampah tersebut masih bisa dijual.

Menurut Tedi, jika ada aturan desa, masyarakat juga akan bertanggung jawab untuk memilah sampah. Dengan demikian, pengelolaan sampah dapat dilakukan di tingkat terkecil, yaitu di rumah tangga. Ini adalah langkah penting untuk mencapai lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Tedi berkomentar, “Dengan adanya bank sampah yang dibentuk oleh masyarakat di tingkat RT atau RW, kami berharap masyarakat akan lebih aktif dalam mengelola sampah.”

Menurutnya, kini ada sekitar 250 bank sampah di Sragen dan jumlahnya terus bertambah. Dengan adanya bank sampah ini, diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Gesi.

Pemerintah setempat akan memberikan layanan jemput bola untuk mengambil sampah yang telah terkumpul di desa. Sampah-sampah ini kemudian akan dijadikan sebagai sumber penghasilan melalui program Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen.

F. Hari Pritstiwajanti, the Deputy Coordinator for Biodiversity Management at DLH Sragen, stated that one of their initiatives to raise awareness among the community is by exchanging plastic bottles for seedlings through their program.

Menurut Yanti, si pembicara yang akrab, botol plastik tersebut dapat ditukar dengan bibit pohon jati, bunggur, flamboyan, mete, pepaya atau cabai.

Untuk setiap tiga botol plastik ukuran 1,5 liter yang dikumpulkan, Anda bisa mendapatkan satu bibit tanaman. Jika Anda mengumpulkan lima botol plastik ukuran 600ml, Anda juga bisa mendapatkan satu bibit tanaman.

Setiap botol plastik berukuran sekitar 250ml dapat memberikan satu bibit tanaman, sedangkan satu galon plastik dapat memberikan sepuluh bibit. Dengan cara ini, sampah plastik dapat diubah menjadi sesuatu yang berguna dan membantu kita dalam membangun kebun yang sehat.

Layanan penukaran botol plastik dengan bibit tanaman tersedia setiap hari. Dari Senin hingga Jumat, Anda dapat melakukan penukaran di Kantor DLH Sragen. Dan setiap Sabtu dari jam 07.00 hingga 09.00 WIB, kami juga memiliki stan di Taman Harmoni Hijau, Sragen.

Yanti menjelaskan, “DLH Sragen juga menyediakan layanan penukaran setiap hari Minggu di Car Free Day (CFD) Sragen, yang berlokasi tepat di depan SMP N 2 Sragen.”